Jumat, 19 Februari 2010

”Bintang dari tusuk sate: Tantangan kognitif; tugas 1”

”Bintang dari tusuk sate: Tantangan kognitif; tugas 1”

Sebenarnya sebelum Bu Dina memberikan kami tugas untuk merakit bintang dari 5 tusuk sate, terlebih dahulu ibu memberikan kami 5 tusuk gigi dan hampir semua kelompok berusaha membuat bintang dari 5 tusuk gigi tapi tidak bisa. Tugas merakit bintang merupakan tugas kelompok. Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari praktek yang dilakukan di kelas :

  1. Kemampuan kognitif diasah è dibahas di landasan filosofis dan psikologis
  2. Kreativitas è dibahas di landasan psikologis
  3. Kekompakan kelompok diuji è dibahas di landasan sosiobudaya

Berikut ini akan dibahas mengenai ketiga pelajaran yang saya dapatkan dikaitkan dengan landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan sosiobudaya dalam pendidikan.

  1. Landasan Filosofis

Filsafat berasal dari 2 kata yaitu "philos" artinya cinta dan "sophia" artinya kebijaksanaan atau dengan kata lain filsafat artinya cinta secara mendalam terhadap kebijaksanaan, cinta akan kearifan. Tiga ciri utama dari pemikiran filasafat yaitu radikal, sistematis dan universal.
Radikal artinya berpikir sampai ke akar-akarnya; sistematis artinya berpikir logis selangkah demi selangkah, adanya urutan yang jelas; universal artinya berpikir secara menyeluruh tidak terbatas pada hal-hal tertentu.

Menurut saya jika dikaitkan dengan tugas merakit bintang, kita harus memiliki pemikiran radikal dan sistematis. Pemikiran radikal ditunjukkan dengan ketika menyusun bintang kita harus memikirkan jika satu batang saya kaitkan dengan batang yang lain apa yang akan terjadi, bisa bergabung tidak. Pemikiran sistematis ditunjukkan dengan adanya alur dalam pemasangan bintang, habis dari 1 batang, batang yang lain harus dipasang ke mana. Dalam hal ini tampak bahwa kemampuan kognitif kita ditantang bagaimana kita mengaplikasikan pengetahuan yang ada untuk merakit bintang. Mengenai kemampuan kognitif apakah yang diterapkan akan dibahas pada landasan psikologis.

  1. Landasan psikologis

Anak mengalami perubahan dari belum dewasa menuju dewasa karena dididik sehinga pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi. Perubahan merupakan gejala yang timbul secara psikologis sehingga pendidik harus memahami landasan pendidikan dari sudut psikologis. Perubahan tingkah laku meliputi bentuk kemampuan yang menurut taksonomi Bloom diklasifikasikan ke dalam 3 kemampuan :

(a) kognitif

(b) afektif

(c) psikomotor.

Dengan tugas merakit bintang yang dikasi Bu Dina kita bisa melihat proses perubahan yang terjadi dalam diri kita masing-masing, bagaimana hasil pelajaran yang pernah kita dapatkan dulu dapat diterapkan kepada pemecahan kasus ini. Sebagai contoh kemampuan kognitif (mis : ”menerapkan” : bisa dilihat dari pengetahuan kalau tusuk gigi dan tusuk sate itu memiliki sifat yang berbeda dimana tusuk gigi pendek dan lebih keras sedangkan tusuk sate lebih lunak dan panjang. Sifat kedua benda itu membuat kita berpikir lebih baik sebelum menggabungkannya; ”sintesis” : dilihat dari bagaimana kita menggabungkan 5 tusuk sate = 1 bintang); kemampuan afektif (mis : membentuk (organization) : sewaktu mengerjakan tugas menyusun bintang setiap anggota di kelompok kami memiliki pendapat yg berebeda sehingga perlu penyatuan terhadap ide-ide kami.). Menurut saya tugas merakit bintang ini juga membutuhkan kreativitas karena jika pemikiran kami kaku maka bintang itu tidak akan bisa dirakit; kita harus bersifat fleksibel dalam merakit bintang tersebut. Kalau satu tusuk sate tidak bisa dikaitan dengan tusuk sate yang lain dengan 1 cara maka kita harus memikirkan cara yang lain. Jangan hanya terpaku pada cara yang tidak berhasil.

  1. Landasan sosiobudaya

Bagaimana kita bekerja sebagai satu kelompok dalam membantu satu sama lain untuk menyelesaikan tugas merakit bintang dimana kita saling berbagi pengalaman yang pernah kita miliki misalnya: ada yang pernah melihat kasus yang sama atau punya gambaran bagaimana cara menyatukan 5 tusuk sate itu, bagaimana kita menghargai pendapat orang, bagaimana kita membagi tugas misalnya ada yang memegang dan ada yang merakit. Menurut saya kekompakan kelompok diuji dalam praktek ini jika kami dapat membantu satu sama lain maka tugas merakit bintangnya dapat cepat terselesaikan.

Daftar Pustaka

Salam, Burhanuddin. (2002). Pengantar Paedagogik. Jakarta : Rineka Cipta


Winda Dwiastuti (08-025)
19 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar